Welcome to My 'WORLD' !

Enjoy, relax, and have fun in My 'WORLD' !

Jumat, 02 September 2011

Lomografi

Lomografi adalah sebuah bagian dari fotografi analog yang menggunakan kamera khusus yang disebut dengan kamera LOMO. LOMO sendiri merupakan singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie (Penggabungan Mekanis Optik Leningrad). Nama tersebut merupakan sebuah pabrik lensa yang berada di St. PetersburgRusia. Pabrik tersebut memproduksi lensa untuk alat-alat kesehatan seperti lensa mikroskop, alat-alat persenjataan, dan lensa kamera. Di Austria, pabrik tersebut menjadi inspirasi bagi sebuah merek dagang komersil untuk produk-produk yang berkaitan dengan fotografi. Merek dagang tersebut bernama Lomographische AG. Kamera lomografi masih menggunakan film gulung sehingga disebut sebagai fotografi analog sedangkan fotografi modern sudah menggunakan teknologi digital dalam pengambilan gambar maupun pengolahannya. Orang-orang yang menyukai lomografi dan yang suka mengambil foto menggunakan kamera LOMO disebut sebagai "lomografer".



Sejarah


Kamera Lomo LC-A merupakan kamera lomografi yang pertama kali diproduksi secara masal.
Awal mula lomografi dimulai ketika seseorang yang bernama Michail Panfilowitsch Panfiloff meneliti sebuah kamera yang diperolehnya.[1] Michail merupakan salah satu tokoh terpenting dalam LOMO Russian Arms and Optical yaitu pabrik senjata dan alat-alat optik Uni Soviet. Kamera yang menarik perhatiannya itu didapatkannya dari Jenderal Igor Petrowitsch Kornitzky yaitu orang kepercayaan Menteri Pertahanan dan Industri Uni Soviet. Kamera tersebut adalah Cosina CX-1 yang berasal dari Jepang. Dari hasil penelitian yang dilakukan tahun 1982 tersebut, mereka akhirnya menyepakati untuk meniru dan mengembangkan desain kamera tersebut untuk kemudian diproduksi bagi warga Uni Soviet. Tiruan kamera Jepang itu pun mereka namakan Lomo Kompakt Automat yang juga dikenal dengan nama Lomo LC-A. Cita-cita mereka untuk memproduksi kamera tersebut dalam kuantitas yang besar baru tercapai dua tahun kemudian. Pada awal produksi sebanyak 1100 unit kamera dibuat setiap bulannya hanya untukpasar di Uni Soviet. Tak lama kemudian, kamera ini sudah diekspor ke negara-negara komunis lain seperti UkrainaPolandiaCeko dan Kuba.[1]
Namun, produksi kamera tersebut berangsur-angsur lemah hingga ditemukan kembali pada 1991 oleh dua orang mahasiswa di WinaAustria yaituMatthias Fiegl dan Wolfgang Stranzinger.[2] [1] Mereka kemudian menggunakan kamera tersebut untuk mengambil gambar di kota Praha dengan cara yang tidak umum.[1] Mereka mencoba untuk mengambil gambar sebanyak-banyaknya dari posisi yang tidak biasa seperti dari pinggul dan melewatikaki.[1] Selain itu, mereka juga memproduksi kamera yang mereka gunakan dan menjualnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan kamera lainnya.[3] Lomografi kemudian mulai berkembang dengan pesat setelah kedua mahasiswa tersebut gencar mempromosikan lomografi kepadatemankerabatkeluarga bahkan orang yang tidak mereka kenal.[2] Sebuah klub pencinta lomografi pun dibentuk di Wina dan diberi nama Lomographische Gesellschaft atau "Komunitas Lomografi". Melalui komunitas inilah kemudian berbagai pameran lomografi berhasil dilaksanakan di kota-kota besar seperti St. Petersburg, Wina, MoskowNew YorkBerlinHavanaZurichCologneMadrid,Kairo dan Tokyo.[2]
Karena sedikitnya persediaan kamera Lomo saat itu, maka Fiegl dan Stranzinger mengunjungi pabrik LOMO di St. Petersburg. Mereka kemudian berhasil meyakinkan kepala pabrik dan wakilwalikota St. Petersburg waktu itu yaitu Vladimir Putin untuk memproduksi kembali kamera Lomo LC-A dalam jumlah yang besar.

Teknik lomografi

Sesuai dengan apa yang dilakukan oleh kedua orang pelopornya, maka lomografi sekarang berkembang menjadi teknik fotografi yang mengabaikan aturan-aturan yang ada. Dalam teknik fotografi konvensional, banyak aturan baku yang harus dipatuhi seperti kecepatan ranaISO, dan bukaan lensa untuk menciptakan sebuah foto yang baik. Sementara itu dalam lomografi aturan-aturan tersebut cenderung untuk diabaikan. Lomografi lebih menekankan untuk menghasilkan foto-foto yang unik sehingga hasilnya pun subyektif.

Aturan emas

Komunitas Lomografi merumuskan 10 aturan emas (golden rules) bagi orang-orang yang ingin mengambil gambar menggunakan kamera lomografi. Aturan tersebut adalah:
1. Take your LOMO everywhere you go.
Bawalah kamera Lomo anda kemanapun anda pergi, karena dimana pun anda dapat menemukan obyek foto yang tak terduga.
2. Use it anytime - day or night.
Pakailah kamera Lomo anda tanpa batas. Pakai kamera Lomo anda baik siang maupun malam, kapan saja di berbagai situasi dan kondisi.
3. Lomography is not an interference in your life, but a part of it.
Jadikanlah Lomografi sebagai bagian dari diri anda dan nikmatilah waktu anda memotret suatu obyek dengan kamera Lomo.
4. Shoot from the hip.
5. Approach the objects of your lomographic desire as close as possible.
Dekati obyek foto anda sedekat mungkin selain karena kamera Lomo umumnya tidak ada zoom, harus ada feel tersendiri antara anda dengan obyek foto.
6. Don't think.
Jangan berpikir, gunakan hati dan penglihatan anda.
7. Be fast.
Cepat dalam memotret suatu obyek foto, anda tidak perlu banyak berpikir/berteknik.
8. You don't have to know beforehand what you've captured on film.
Anda tidak perlu terlalu memikirkan gambar seperti apa yang akan anda ambil.
9. You don't have to know afterwards, either.
Anda juga tidak perlu memikirkan bagaimana hasil dari gambar yang telah anda ambil.
10. Don't worry about the rules.
Jangan khawatir tentang aturan-aturan fotografi dan jangan terlalu memikirkannya saat anda menggunakan kamera Lomo.

Jenis-jenis kamera lomografi


Lomographic ActionSampler

Kamera ActionSampler akan menghasilkan foto yang terbagi menjadi empat bagian (dua diatas dan dua dibawah) dalam satu kertas foto.
menggunakan kamera spt ini 
dengan hasil seperti ini

Lomographic Colorsplash Camera

Hasil foto dengan menggunakan kamera jenis colorsplash akan bermain dengan warna. Warna yang tampil difoto belum tentu sesuai dengan warna asli. Kamera ini seringkali digunakan untuk acara di malam hari.
menggunakan kamera spt ini
dengan hasil yang spt ini

]Lomographic Fisheye Camera

Kamera saku dengan lensa mata ikan (fisheye). Cakupan pandangan 170 derajat. Hasil foto berbentuk bulat seperti mata ikan.
Kamera LOMO FISHEYE ada 2 jenis, yang tipe pertama disebut fisheye1, dan tipe kedua atau disebut fisheye2. Beda dari 2 tipe ini adalah, tipe kedua mempunyaiviewfinder yang cembung, jadi kita dapat tahu bagaimana hasil gambarnya. Dan juga sudah dibekali dengan mode Bulb dan Multiple Exposure.
menggunakan kamera spt ini
dan hasilnya seperti ini


Lomographic Frogeye Underwater

Kamera ini tetap dapat digunakan meski di dalam kolam renang/air tanpa casing khusus. Itu sebabnya kamera jenis ini disebut frogeye atau mata katak. Kamera ini sekarang tidak diproduksi lagi (dead stock).
 dengan kamera spt ini
dan hasilnya spt ini

Lomographic SuperSampler

Kamera ini mirip dengan ActionSampler karena kedua kamera tersebut sama-sama menghasilkan foto yang terbagi menjadi empat bagian dalam satu kertas. Namun, hasil dari kamera SuperSampler terbagi menjadi bagian-bagian yang memanjang atau horisontal ataupun vertikal.
menggunakan kamera ini

dan hasilnya spt ini 



Lomographic Oktomat

Dalam 1 kali jepret akan tampil menjadi 8 foto
memakai kamera spt ini
dan hasilnya spt ini


Lomographic Pop 9

Dengan 1 kali jepret akan tampil menjadi 9 foto kecil dalam 1 lembar foto.
dengan menggunakan kamera spt ini
dan hasilnya spt ini


Jepretan Gue {sunrise edition}

aduuh asiik banget lah punya rumah yg hadap timur, setiap pagi bisa liat sunrise full, (kalo gak mendung), ini gue ambil di depan rumah gue di bali, sekitar jam 5-6 pagi wita..

look look look...!!










emang sih hanya beberapa yang sunrise nya dapet banget, but no bad kan?? hihihihhi namanya juga newbie :P

Jepretan Gue! {sunset edition}

nah ini juga hasil jepretan gue mungkin masuk dalam  silhouette photography,  semua foto yg di bawah ini gue ambil pas gue liburan di bali tepatnya di Labuan Sait Beach...
Cekidoottt....!!







hahahaa, gimana? masih ada yg kurang? leave comment yaaa.. :D

Jepretan Gue! {flower edition}

Naaahh ini segelintir #eeaa hasil jepretan gue, emang gue lebih demen dengan photography macro dan landscape tp karna landscape susah objeknya jd gue memperdalam macro dulu..
jiahahahaa....
ini dia potonyaaa....

ini gatau namanya bunga apa, yang gue ambil pas lagi liburan di taman deket danau bratan-Bali.

ini bunga yg belum mekar masih kuncupnya, kalo gak salah namanya euphorbia(bener gak tulisannya?) hahaha, yg gue ambil di rumah temen gw...


naaahh, ini favorit gue pas bgt tu bunga kena ama sinar mentari pagi #eeaaa , ini bunga anggrek koleksi nyokap, gue ambil tepat di dpn rumah (teras lebih tepatnya).

sama kaya yang anggrek ini juga koleksi nyokap, yap gue ambil pas di depan rumah(teras rumah)- bunga euphorbia :D

 naah, ini di depan rumah gue, di rumah gue yg di bali kan depannya lapangan tuh yaa, jadi banyak bgt bunga bgni, gatau namanya apa, ini juga salah satu favorit gue..

ini sama kaya foto pertama gue ambil pas lg liburan di taman dket danu bratan bali, gatau bunga apaan, hahahaa...

Foto Mode Bulb

Setelah browsing dan googling mencari penjelasan yang singkat dan mengena tentang teknik fotografi yang di sebut bulb, akhirnya saya menemukannya di forum kaskus. Berikut ini penjelasan tentang teknik pengambilan foto mode bulb.
Apa itu Bulb ?
Bulb merupakan salah satu teknik pengambilan gambar (di fotografi) dengan menggunakan speed yang sangat lambat. Sangat lambat & hampir gak mungkin klo kita memegang kamera dengan tangan, untuk itu di perlukan kaki tiga alias tripod. Penggunaan tripod sangat penting dalam melakukan pengambilan foto mode Bulb. Fungsinya agar tidak terjadi guncangan pada kamera sewaktu pengambilan gambar dilakukan yang dapat membuat gambar berbayang.
Tripod masih bisa diganti dengan meja, atau apapun dimana kamera bisa diletakan dan syaratnya tempat tersebut tidak goyang.
Selain tripod, alat yang wajib ada adalah kamera. Ini alat yang paling penting, klo ga ada kamera mau foto bulb pake apa?? Pake jidat apa pake dengkul.. he.. he.. he.. Alat bantu yang lain yang bisa di pakai untuk bereksperimen adalah senter, lampu-lampu jalan, lampu mobil, kembang api, api, dll.
Teknik bulb ini sering juga disebut teknik melukis dengan cahaya (light graffiti), seperti halnya menggambar di atas kertas. namun perbedaanya adalah pada media yang digunakan. Melukis dengan cahaya adalah sebuah teknik yang menggunakan kamera sebagai alat untuk mereproduksi atau merekam cahaya, yang nantinya akan memadukan titik-titik cahaya menjadi sebuah gambar yang artistik.





Teknik Pengambilan Foto Bulb:
* Shutter Speed rendah –>lebih dari 3 detik (agar didapat efek pergerakan dari benda yang di foto )
* Diafragma Kecil –>11-22 (Untuk mendapatkan ruang tajam keseluruhan gambar lebih luas dan memungkinkan shutter speed lebih lambat)
* ISO/ASA serendah mungkin –>Menggunakan Tripod & kabel release (bila ada) –> untuk mengurangi guncangan agar gambar yang dihasilkan tidak berbayang.
* MemFokuskan object –>foto bulb tidak hanya sekedar foto landscape(pemandangan/view) saja.melaikan dapat juga ditentukan sebuah objek foto dengan Foreground atau background efek cahaya bergerak (Moving Lights)
* Metering Objek–>dimaksudkan agar objek yang difoto dapat tergambar dengan pencahayaan yang cukup jelas, kecuali jika sang fotografer mempunyai maksud lain dengan men-Set metering objek Under atau Over expos.
Sumber:
- http://www.kaskus.us/showthread.php?p=277796282
- http://komunitaslightgraffiti.blogspot.com

Teknik Dasar Fotografi

Teknik-teknik fotografi dasar ada beberapa macam, teknik-teknik tersebut akan menghasilkan gambar yang berbeda dan memiliki keunikan sendiri-sendiri.

Teknik ini saya bagi aja menjadi 2 bagian, berdasarkan kecepatan rana, yaitu High Speed (kecepatan tinggi) dan Slow Speed (kecepatan rendah) biar lebih gampang....hehehehehe!

1. High Speed (Kecepatan Tinggi) -> speed 1/125 - 1/8000
Freezing -> teknik fotografi yang membekukan benda bergerak, misalnya memotret orang yang sedang melompat di udara, atau memotret pesawat yang sedang terbang. Kecepatan yang dipakai minimal adalah 1/125s dengan diafragma menyesuaikan keadaan cahaya di sekitar tempat memotret.



2. Slow Speed (Kecepatan Rendah) -> speed bulb-1/60
ada beberapa macam teknik di dalam penggunaan kecepatan rendah:

a. Show Action -> secara teknis, kecepatan dari teknik ini adalah dibawah 1/60s dan diafragma di angka besar (bukaan kecil). Gambar yang dihasilkan nantinya adalah semua benda yang bergerak akan terlihat blur, sedangkan benda yang diam tak bergerak akan tetap jelas seperti apa adanya.



b. Panning -> teknik ini adalah teknik dasar paling sulit, di mana si fotografer harus mengikuti objek yang bergerak dalam memotret. Gambar yang dihasilkan adalah kebalikan dari show action, di mana objek yang bergerak akan terlihat jelas sedangkan objek yang diam akan terlihat blur. Kecepatan yang dibutuhkan bervariasi tergantung kecepatan gerak objek yang difoto. Misal ingin memotret balap mobil F1 yang bergerak dengan kecepatan 100km/jam, akan membutuhkan kecepatan rana 1/250s. Jika ingin memotret becak yang melaju dengan kecepatan 15km/jam (misalnya), dibutuhkan kecepatan rana 1/30s atau mungkin 1/15s.



c. Zooming -> teknik fotografi yang caranya adalah dengan memutar lensa (harus lensa zoom), baik itu zoom in maupun zoom out pada saat menekan shutter. Kecepatan yang dibutuhkan berkisar antara 1/10s-1/60s sesuai kebutuhan anda. Gambar yang dihasilkan adalah seperti dalam istilah film fiksi luar angkasa disebut dengan WARP (masuk ke dalam kecepatan cahaya, atau apa itu istilahnya, saya juga ga tau, hehehehe...) tips biar zoomingnya berhasil yaitu pake tripod...........



d. Bulb -> pada dasarnya, ketika shutter ditekan, maka jendela rana akan membuka dan sensor/film akan merekam gambar.Teknik bulb adalah fotografi yang caranya dengan menekan shutter terus dengan timing waktu yang sudah ditentukan. Umumnya, teknik ini digunakan untuk memotret mobil bergerak di malam hari, sehingga yang dihasilkan hanyalah garis-garis lampu yang terbentuk dari mobil yang bergerak.



dikutip dari: inifotoku.com